Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Rabu, 15 Februari 2012

Herpes Genital Bisa Ditularkan dari Toilet Umum?

Seorang teman berkeluh kesah karena pasangannya terkena herpes genital. "Dari mana sih dia mendapat penyakit itu? Mungkinkah dari toilet umum?" ujarnya penasaran.

Tampaknya sangat tidak mungkin herpes genital ditularkan melalui dudukan toilet umum. "Sebagian besar penyakit menular seksual ditularkan melalui kontak seksual, apakah dari kulit ke kulit, kontak atau pertukaran cairan tubuh," kata James M. Steckelberg, M.D., internis Mayoclinic.

Mikroorganisme, bakteri dan virus penyebab penyakit menular seksual seperti herpes genital biasanya sensitif terhadap lingkungan dan tidak bisa bertahan lama di luar tubuh, seperti dudukan toliet.

Herpes di organ genital merupakan penyakit menular seksual yang bisa terjadi pria atau wanita. Penanda herpes di organ genital termasuk rasa sakit, gatal dan luka di area kelamin.

Penyebab genital herpes adalah sejenis herpes simplex virus (HSV), yang memasuki tubuh melalui luka kecil di kulit atau membran mukosa. "Kontak seksual merupakan jalan utama virus herpes ini menyebar," katanya.

Tidak ada obat bagi infeksi yang bisa kambuh ini, sehingga menyebabkan tekanan emosi dan rasa malu bagi penderitanya. Namun penderita herpes genital tetap bisa melakukan seks, tentu dengan cara mengelola penyebaran antara penderita dan pasangannya.

Cara penularan herpes

Cara penularan herpes yaitu dengan mengetahui penyebab penyebab penyakit herpes dan apa itu penyakit herpes sehingga kita dapat mencegah penyakit herpes menular ke kita. Karena cara penularan penyakit herpes ini bisa terjadi kepada semua orang. Bahkan cewek cantik yang pernah terkena cacar air.
Cara penularan herpes
Cara penularan herpes
Secara umum, seluruh jenis penyakit herpes dapat menular melalui kontak langsung. Namun pada herpes zoster, seperti yang terjadi pada penyakit cacar (chickenpox), proses penularan bisa melalui bersin, batuk, pakaian yang tercemar dan sentuhan ke atas gelembung/lepuh yang pecah. Pada penyakit Herpes Genitalis (genetalia), penularan terjadi melalui prilaku sex. Sehingga penyakit Herpes genetalis ini kadang diderita dibagian mulut akibat oral sex. Gejalanya akan timbul dalam masa 7-21 hari setelah seseorang mengalami kontak (terserang) virus varicella-zoster.
Seseorang yang pernah mengalami cacar air dan kemudian sembuh, sebenarnya virus tidak 100% hilang dari dalam tubuhnya, melainkan bersembunyi di dalam sel ganglion dorsalis sistem saraf sensoris penderita. Ketika daya tahan tubuh (Immun) melemah, virus akan kembali menyerang dalam bentuk Herpes zoster dimana gejala yang ditimbulkan sama dengan penyakit cacar air (chickenpox). Bagi seseorang yang belum pernah mengalami cacar air, apabila terserang virus varicella-zoster maka tidak langsung mengalami penyakit herpes zoster akan tetapi mengalami cacar air terlebih dahulu.

Penyakit Herpes

Penyakit herpes atau yang paling dikenal masyarakat dengan penyakit cacar adalah radang kulit dengan tanda-tanda gelembung-gelembung berisi air secara berkelompok pada permukaan kulit.
Penyakit Herpes ini dapat digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu :
  1. Herpes Genetalis
  2. Herpes Zoster
Herpes Genetalis terjadi karena infeksi atau peradangan (gelembung lecet) pada kulit terutama dibagian vagina, penis, pintu dubur/anus, pantat dan pangkal paha/selangkangan. Penyebabnya adalah virus herpes simplex (VHS),  Sedangkan Herpes Zoster adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh virus varicella-zoster yang menimbulkan gelembung cairan hampir pada bagian seluruh tubuh.
Penularan Penyakit Herpes
Penularan  penyakit herpes bisa saja melalui : bersin, batuk, pakaian yang terkena gelembung yang pecah (cairan yang kena pakaian). Pada penyakit Herpes Genitalis (genetalia), penularan terjadi melalui hubungan  sex
Gejala Penyakit Herpes
Secara umum tanda maupungejala penyakit herpes ini adalah : demam, menggigil, sesak napas, nyeri persendian, ada bintik merah pada kulit yang akhirnya membentuk sebuah gelembung cair, disamping itu ada kalanya disertai sakit perut.
Pengobatan Penyakit Herpes
Yang terpenting adalah menjaga gelembung cairan agar tidak pecah supaya tidak meninggalkan bekas dan menjadi jalan masuk bagi kuman yang lain, yaitu dengan cara  pemberian bedak talk yang membantu melicinkan kulit.
Obat-obatan yang diberikan pada penderita penyakit herpes ditujukan untuk mengurangi keluhan gejala yang ada seperti nyeri dan demam, misalnya diberikan paracetamol. Pemberian Acyclovir tablet  sebagai antiviral yang bertujuan untuk mengurangi demam dan nyeri.
Untuk penanganan yang lebih serius adalah dengan pengobatan terapy infus Acyclovir.
Untuk  pencegahan sebaiknya seseorang mendapatkan imunisasi vaksin varisela zoster.

Tanda dan gejala – kapan, apa, di mana, dan bagaimana

Walaupun beberapa orang menyadari bahwa mereka memiliki herpes kelamin, banyak juga tidak. Diperkirakan satu dari lima orang di AS memiliki herpes kelamin; namun hampir 90% tidak mengetahui bahwa mereka memiliki virus itu. Hal ini terjadi karena banyak orang hanya mengalami gejala yang ringan, yang tidak dikaitkan dengan herpes atau disalahtafsirkan sebagai penyakit lain. Beberapa orang tidak mengalami gejala sama sekali. Karena tanda begitu berbeda-beda, kita disarankan periksa ke dokter untuk dites bila kita mengalami luka apa pun. Luka tersebut dapat diseka untuk tes biakan atau tes peka lain.
Kapan tanda dan gejala tampak?
  • Seseorang dapat menimbulkan gejala dalam beberapa hari setelah terinfeksi herpes kelamin, atau mungkin dibutuhkan beberapa minggu, bulan bahkan tahun
  • Beberapa orang mengalami jangkitan yang berat dalam beberapa hari setelah terinfeksi dengan virus herpes
  • Pada beberapa orang, jangkitan pertama dapat begitu ringan sehingga tidak diperhatikan
  • Oleh karena perbedaan ini, kita mungkin mengalami kesulitan untuk mengetahui kapan dan dari siapa mereka tertular
Apa tanda atau gejala herpes?
Tanda dan gejala herpes kelamin dapat berbeda-beda antara orang. Tanda dan gejala dapat ringan untuk satu orang dan berat untuk orang lain.
Gejala herpes kelamin: peristiwa pertama
Bila kita didiagnosis dengan herpes kelamin dalam beberapa hari terakhir ini, kita mungkin mengalami sejumlah gejala yang tidak nyaman atau nyeri. Atau, mungkin gejala agak ringan, hampir tidak diperhatikan, dan serupa dengan gigitan serangga atau ruam.
Peristiwa pertama umumnya terjadi dalam dua minggu pertama setelah kita terinfeksi. Waktu kita pertama kali terinfeksi herpes kelamin atau herpes oral, tanggapan kekebalan tidak berkembang dengan baik, dan virus tersebut mampu menggandakan diri secara cepat dan di lebih banyak tempat dibandingkan yang berikut. Oleh karena itu, tanda dan gejala dapat cukup jelas. Dari sisi lain, banyak orang mengalami peristiwa pertama yang begitu ringan sehingga tidak diperhatikan; sebaliknya peristiwa kemudian, atau ‘reaktivasi’ yang pertama diperhatikan, mungkin beberapa bulan bahkan tahun kemudian.
  • Gejala ‘klasik’ yang umumnya dikaitkan dengan herpes kelamin adalah luka-luka, vesikel atau ulkus – semuanya yang disebut sebagai ‘lesi’. (Kepustakaan ilmiah mengenai herpes memakai istilah ‘lesi’ untuk menggambarkan luka atau kelainan apa pun pada kulit.} Lesi klasik herpes kelamin ini sering mirip dengan benjolan atau lepuh kecil yang akhirnya ditutup dengan lapisan keras dan terlihat seperti luka terpotong. Lesi ini mungkin membutuhkan dua sampai empat minggu untuk menjadi pulih.
  • Selama masa ini, beberapa orang mengalami sekumpulan lesi kedua, dan beberapa mengalami gejala mirip flu, termasuk demam dan kelenjar yang bengkak, terutama dekat kunci paha. Gejala berat ini pada peristiwa pertama sering disertai sakit kepala dan sakit waktu kencing.
Sekali lagi, walau peristiwa pertama dapat menimbulkan penyakit cukup berat, tanda herpes beraneka ragam – dan pada beberapa orang infeksi awal hanya menghasilkan gejala ringan atau bahkan gejala yang diabaikan.
Untuk banyak orang, lesi herpes begitu ringan sehingga disalahtafsirkan sebagai:
  • gigitan serangga,
  • luka lecet,
  • infeksi ragi,
  • gatal-gatal, atau
  • masalah lain.
Dengan kata lain, tanda itu tidak diketahui disebabkan oleh herpes kelamin. Juga tanda dan gejala dapat ditemukan:
  • pada penis dan vulva,
  • dekat dubur,
  • di bokong, atau
  • di sekitar daerah kelamin
Pengobatan dengan obat antiviral adalah baku selama peristiwa pertama, dan dapat mempercepat pemulihan secara bermakna. Kalau kita mengalami peristiwa herpes pertama ini, sebaiknya kita membahasnya dengan dokter.
Gejala herpes kelamin kambuhan
Bila kita baru melalui peristiwa pertama yang mencakup gejala yang berat, kita sudah mengetahui cukup banyak mengenai tanda dan gejala. Berita yang baik adalah peristiwa pertama umumnya yang terberat. Tanda dan gejala peristiwa berikut (bila terjadi) cenderung lebih ringan dan menjadi pulih lebih cepat, umumnya dalam dua sampai 12 hari.
Bila peristiwa pertama menghasilkan gejala yang agak ringan, peristiwa berikut umumnya tidak lebih berat. Tetapi, seperti dicatat di atas, waktu herpes kelamin kambuh setelah peristiwa pertama, peristiwa tidak selalu menimbulkan tanda dan gejala yang jelas.
Beberapa orang mengalami jangkitan kambuhan dengan lesi herpes yang disebut ‘klasik’, seperti lepuh yang mendapatkan lapisan yang keras, atau luka yang sakit. Pada herpes kambuhan, proses ini umumnya membutuhkan hanya separuh waktu dibandingkan peristiwa pertama. Selain itu, banyak orang mengalami herpes kambuhan yang halus, yang menjadi pulih dalam hitungan hari. Dan akhirnya, herpes dapat reaktivasi tanpa menimbulkan lesi yang kasatmata (reaktivasi tanpa gejala).
Sebagian besar gambaran luas ‘lesi’ herpes di atas juga berlaku untuk herpes kambuhan juga. Lesi dapat berbentuk seperti:
  • benjolan merah,
  • jerawat,
  • bulu yang menumbuh ke dalam,
  • wasir, atau
  • gigitan serangga
Singkat kata, daftar itu jelas beraneka ragam. Dan walau herpes kelamin dapat menyebabkan gejala infeksi ini persis di alat kelamin, gejala juga dapat ditemukan di sekeliling kelamin. Luka herpes di atau antara bokong adalah umum (dan dapat membutuhkan lama untuk pulih), seperti juga lesi pada paha. Herpes dapat menyebabkan apa yang dirasakan seperti retakan kecil dekat dubur, yang dapat dianggap sebagai wasir. Oleh karena itu kita harus ingat bahwa tanda dan gejala yang kambuh pada daerah kelamin atau dubur tidak di luar kemungkinan disebabkan oleh herpes simpleks.
Tetapi bagaimana bila kita tidak lihat lesi apa pun dan tidak ada gejala lain? Pada beberapa penelitian, orang dengan herpes sama sekali tidak menyadari mengenai lesi pada sepertiga waktu virus ditemukan sebagai aktif di daerah kelamin. Sementara mengenali lesi dan gejala lain adalah penting, hal ini tidak selalu menunjukkan bila virus adalah aktif.
Prodrom
Pada awal fase reaktivasi (kambuhan, jangkitan), banyak orang mengalami rasa gatal, geli atau nyeri pada daerah di mana lesi kambuhan akan berkembang. Gejala peringatan semacam ini – yang disebut “prodrom” – sering mendahului lesi dengan satu atau dua hari. Agar aman, sebaiknya kita anggap virus sudah aktif (dan oleh karena itu dapat menular melalui hubungan langsung kulit-ke-kulit) pada masa ini.
Gejala muncul di mana?
Waktu kita terinfeksi herpes kelamin, virus ‘tidur’ di bundelan saraf di bawah tulang belakang. Saat reaktivasi (bangun), virus melalui jalur saraf pada permukaan kulit, kadang menyebabkan jangkitan. Saraf pada alat kelamin, paha atas dan bokong saling terhubung; oleh karena itu, kita dapat mengalami jangkitan di salah satu atau lebih daerah ini, termasuk:
  • vagina atau vulva
  • penis, kantung kemaluan, atau buah zakar
  • bokong atau dubur
  • paha
(Herpes kelamin, tidak tergantung apakah HSV-1 atau HSV-2, tidak menyebabkan gejala di mulut atau muka.)
Berapa sering jangkitan terjadi?
Jumlah jangkitan berbeda-beda antara orang. Jumlah jangkitan rata-rata untuk kita dengan HSV-2 kelamin adalah empat atau lima per tahun. Untuk HSV-1 kelamin, jumlah rata-rata kurang dari satu jangkitan per tahun.
Umumnya ada lebih banyak jangkitan pada tahun pertama, dan untuk banyak orang, semakin lama jangkitan semakin berkurang dalam keberatan dan frekuensi.
Pemicu herpes (apa yang persis memicu jangkitan) sangat tergantung pada individu, tetapi lambat laun, kita mampu mengenalinya, dan kadang menghindari, faktor yang tampaknya memicu reaktivasi HSV pada tubuh kita. Penyakit, kurang gizi, stres emosi atau fisik, gesekan pada daerah kelamin, pajanan berlebihan pada cahaya ultraviolet (umum untuk herpes mulut, mungkin dialami setelah kunjungan ke pantai atau daerah pegunungan), trauma bedah, dan obat steroid (misalnya untuk asma) dapat memicu jangkitan herpes.
Frekuensi jangkitan sering dapat ditangani melalui penatalaksanaan stres secara efektif, dan mendapatkan istirahat, gizi dan olahraga yang cukup. Bila kita sering mengalami jangkitan, terapi rumatan (harian) dengan salah satu obat antiviral dapat mengurangi jangkitan sebesar 80%.

Gejala & Pencegahan Herpes

Cacar HerpesHerpes
sebenarnya hanyalah suatu penyakit bersifat gangguan temporer (sementara) dan umumnya dapat dicegah oleh setiap orang. Sebagai salah satu penyakit kelamin penularan herpes melalui oral dan kelamin. virus herpes terdiri dari 2 jenis yakni herpes simpleks tipe 1 dan herpes simplek tipe 2. Herpes simplek tipe 1, umumnya menginfeksi didalam dan disekitar mulut, sedangkan herpes simplek tipe 2, biasanya pada genital (alat kelamin), hingga disebut pula herpes genitalis.
Gejala penyakit herpes mirif dengan flu yakni dengan gejala pertama suhu badan akan meningkat, sakit pada kerongkongan, pening, kelelahan dan sebagainya yang umum pula terjadi pada orang demam. Gejala-gejala yang mengikuti herpes pada tahap pertama itulah, yang biasanya sering mendatangkan derita yang berat, karena sistim imun pada diri penderita atau orang yang terinfeksinya, umumnya memang tidak siap untuk memerangi infeksi yang timbul.
Pada tahap kedua akan muncul lepuhan-lepuhan kecil yang berderet-deret pada permukaan kulit, yang disertai rasa panas dan gatal, yang terkadang sangat menyiksa, tidak tertahankan untuk tidak menggaruknya. Herpes akan lebih cepat muncul apabila kulit sedang iritasi (luka-luka atau lecet), seperti halnya hubungan seks dapat pula menyebabkan timbulnya hespes kelamin, bila terdapat luka/lecet pada organ genetalia (alat kelamin pria atau wanita).
Bagaimana menghindarinya?
Untuk menghindari Penyakit Menular Seks seksual, yang paling mudah adalah tidak melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang telah terinfeksi PMS. Namun hal ini tentunya tidak mudah dilakukan. Dibawah ini kami mencoba menyampai upaya pencegahan antara lain sebagai berikut:
§ Selalu menjaga higienis ( kebersihan/kesehatan) organ genetalia (atau alat kelamin pria dan wanita secara teratur.
§ Setia kepada pasangannya, dengan tidak berganti-ganti pasangan.
§ Jangan lupa menggunakan kondom, bila pasangan kita sudah terinfeksi PMS
§ Mintalah jarum suntik baru setiap kali menerima pelayanan medis yang menggunakan jarum suntik.
Masih banyak penyakit menular seksual, seperti yang sedang menjadi perhatian kita semua seperti HIV/AIDS, yang akan kami sajikan pada penulisan berikutnya.
Sumber: Henry Kusnandar “Mengenal PMS”

Herpes Genitalis

Herpes Genitalis
DEFINISI

Herpes Genitalis adalah suatu penyakit menular seksual di daerah kelamin, kulit di sekeliling rektum atau daerah di sekitarnya yang disebabkan oleh virus Herpes simpleks.

PENYEBAB

Penyebabnya adalah virus herpes simpleks.
Ada 2 jenis virus herpes simpleks yaitu HSV-1 dan HSV-2.
HSV-2 biasanya ditularkan melalui hubungan seksual, sedangkan HSV-1 biasanya menginfeksi mulut. Kedua jenis virus herpes simpleks tersebut bisa menginfeksi kelamin, kulit di sekeliling rektum atau tangan (terutama bantalan kuku) dan bisa ditularkan ke bagian tubuh lainnya (misalnya permukaan mata).
Luka herpes biasanya tidak terinfeksi oleh bakteri, tetapi beberapa penderita juga memiliki organisme lainnya pada luka tersebut yang ditularkan secara seksual (misalnya sifilis atau cangkroid).

GEJALA

Gejala awalnya mulai timbul pada hari ke 4-7 setelah terinfeksi.
Gejala awal biasanya berupa gatal, kesemutann dan sakit. Lalu akan muncul bercak kemerahan yang kecil, yang diikuti oleh sekumpulan lepuhan kecil yang terasa nyeri. Lepuhan ini pecah dan bergabung membentuk luka yang melingkar. Luka yang terbentuk biasanya menimbulkan nyeri dan membentuk keropeng.

Penderita bisa mengalami kesulitan dalam berkemih dan ketika berjalan akan timbul nyeri.
Luka akan membaik dalam waktu 10 hari tetapi bisa meninggalkan jaringan parut.

Kelenjar getah bening selangkangan biasanya agak membesar.
Gejala awal ini sifatnya lebih nyeri, lebih lama dan lebih meluas dibandingkan gejala berikutnya dan mungkin disertai dengan demam dan tidak enak badan.

Pada pria, lepuhan dan luka bisa terbentuk di setiap bagian penis, termasuk kulit depan pada penis yang tidak disunat. Pada wanita, lepuhan dan luka bisa terbentuk di vulva dan leher rahim. Jika penderita melakukan hubungan seksual melalui anus, maka lepuhan dan luka bisa terbentuk di sekitar anus atau di dalam rektum.

Pada penderita gangguan sistem kekebalan (misalnya penderita infeksi HIV), luka herpes bisa sangat berat, menyebar ke bagian tubuh lainnya, menetap selama beberapa minggu atau lebih dan resisten terhadap pengobatan dengan asiklovir.

Gejala-gejalanya cenderung kambuh kembali di daerah yang sama atau di sekitarnya, karena virus menetap di saraf panggul terdekat dan kembali aktif untuk kembali menginfeksi kulit.
HSV-2 mengalami pengaktivan kembali di dalam saraf panggul. HSV-1 mengalami pengaktivan kembali di dalam saraf wajah dan menyebabkan fever blister atau herpes labialis. Tetapi kedua virus bisa menimbulkan penyakit di kedua daerah tersebut.
Infeksi awal oleh salah satu virus akan memberikan kekebalan parsial terhadap virus lainnya, sehingga gejala dari virus kedua tidak terlalu berat.

DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya.
Untuk memperkuat diagnosa, diambil apusan dari luka dan dibiakkan di laboratorium.

Pemeriksaan darah bisa menunjukkan adanya antibodi terhadap virus.

PENGOBATAN

Tidak ada pengobatan yang dapat menyembuhkan herpes genitalis, tetapi pengobatan bisa memperpendek lamanya serangan.
Jumlah serangan bisa dikurangi dengan terus menerus mengkonsumsi obat anti-virus dosis rendah. Pengobatan akan efektif jika dimulai sedini mungkin, biasanya 2 hari setelah timbulnya gejala.
Asiklovir atau obat anti-virus lainnya bisa diberikan dalam bentuk sediaan oral atau krim untuk dioleskan langsung ke luka herpes.
Obat ini mengurangi jumlah virus yang hidup di dalam luka sehingga mengurangi resiko penularan. Obat ini juga bisa meringankan gejala pada fase awal. Tetapi pengobatan dini pada serangan pertama tidak dapat mencegah kambuhnya penyakit ini.


sumber : Apotik online dan media informasi obat - penyakit :: m e d i c a s t o r e . c o m

Herpes Genital Bisa Menyebabkan Bayi Cacat

HERPES, demikianlah kalangan medis menyebut penyakit radang kulit yang ditandai dengan pembentukan gelembung atau bintil-bintil yang berkelompok. Ada dua macam herpes yakni herpes genital dan zoster. Penyakit herpes genital ini merupakan penyakit kelamin yang bisa juga menyebabkan kecacatan pada bayi.

Menurut Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Sa'da Barira, SpKK, herpes genital itu penyakit herpes yang timbul di daerah genital atau kelamin. "Di kemaluan bagian luar timbul bintil-bintil atau gelembung yang berkelompok. Tumbuhnya di atas kulit, bentuknya memerah dan membengkak," katanya.

Penyebab penyakit herpes genital dikatakan dokter yang biasa disapa Ira ini, adalah virus herpes simpleks. Penyakit ini katanya, lebih banyak menular melalui hubungan kontak kulit dengan penderita. "Karena kebanyakan terjadi di kelamin, maka penularannya juga melalui kontak kelamin atau hubungan seks dengan penderita," jelasnya.

Pun begitu, dokter yang murah senyum ini juga menuturkan virus simpleks ini juga bisa menulari bagian anggota tubuh yang lain. "Seperti mulut. Ini terjadi karena kontak kulit (berciuman) dengan penderita. Bisa juga melalui seks oral," tambahnya.

Mengenai gejala dari herpes genital, dokter yang praktek di Rumah Sakit Awal Bros (RSAB) Batam ini menyebutkan, timbul rasa gatal dan nyeri di daerah kelamin. Bisa juga luka pada kulit yang terkena virus. "Kalau infeksi pertama biasanya juga disertai demam, sakit tulang dan lemas," terangnya.

Bahaya dari penyakit herpes genital lanjut Dokter Ira, jika diderita oleh ibu hamil bisa menyebabkan cacat pada bayinya. "Jika tidak disembuhkan, penyakit ini bisa menyebabkan bayi yang dilahirkan cacat. Karena virus ini bisa mengenai plasenta," urainya.

Cacat pada bayi yang bisa ditimbulkan sebutnya, bisa cacat mental, cacat mata bahkan hati. "Kalau cacat mental, biasanya ada peradangan di otak atau neurologisnya. Sedangkan hati, bisa timbulkan penyakit hepatitis," jelasnya.

Cara pencegahan atau pengobatan, Dokter Ira menyarankan untuk tidak melakukan kontak kulit dengan penderita. Dan jangan lupa juga untuk selalu meningkatkan daya tahan tubuh. "Yang juga tidak kalah penting, jika menemui gejala ada bintil-bintil air, segeralah periksakan ke dokter atau pusat pelayanan. Sementara untuk, yang telah berulang jika muncul lagi, herpes genital bisa diobati sendiri di rumah dengan menggunakan saleb," tukasnya.

Penyebab Herpes Dan Pengobatannya

Herpes merupakan penyakit akibat dari virus yang umumnya ditandai dengan luka melepuh yang menyakitkan biasanya di daerah mulut dan sekitarnya dan alat kelamin. Beberapa orang juga pernah mengalami penyakit herpes untuk bagian anus, mata, jari-jari tangan atau kaki. Virus herper yang adalah virus herpes simpleks 1 dan 2, virus Epstein-Barr, varicella zoster, dan cytomegalovirus.
Virus yang paling sering mengganggu adalah virus herpes simpleks 1 (HSV-1) dan virus herpes simpleks 2 (HSV-2). Kedua virus herpes simpleks tersebut menyebabkan bintik-bintik kecil, iritasi, lepuh berisi cairan atau melepuh pada kulit dan selaput lendir. HSV-2 biasanya mempengaruhi alat kelamin, sedangkan HSV-1 paling umum mempengaruhi mulut. Gejala awal penyakit herpes dari demam termasuk sensasi terbakar dan kesemutan di sekitar tepi bibir dan hidung, gatal panas, lecet yang menyakitkan, dan jerawat merah yang akan terbentuk dalam beberapa jam dan berlangsung beberapa hari.
Herpes disebabkan oleh salah satu dari virus herpes yang ditularkan melalui kontak langsung. Setelah terbentuk, virus aktif dalam tubuh, dan semakin mengaktifkan selama penderita mengalami masa stres, dan menjadi aktif dalam sel saraf. HSV memasuki tubuh melalui selaput lendir atau lubang kecil pada kulit sebagai akibat dari kontak langsung, misalnya, melalui sentuhan, ciuman, dan aktivitas seksual vagina, oral, atau anal. Virus yang paling menular adalah melalui kontak langsung dengan luka herpes, juga dapat menular melalui air liur, atau melalui kontak kulit dengan orang yang tidak memiliki luka yang tampak atau gejala lainnya tetapi orang tersebut sebagai penderita penyakit herpes.
Dewasa ini orang yang terinfeksi herpes dapat mengobati gejala herpes dengan mudah. Terdapat beberapa obat herpes yang dapat digunakan untuk mengobati seperti famciclovir, valacyclovir, and acyclovir yang efektif menghentikan gejala herpes. Untuk mengurangi rasa sakit, Anda dapat menggunakan parasetamol atau aspirin, krim anestesi, dan es. Krim anestesi harus digunakan untuk memperlambat efek pengeringan dan Anda harus menghindari penggunaan douche, deodoran atau sabun antibakteri. Jika Anda tidak ingin mendapatkan infeksi sekunder, maka Anda harus menjaga daerah tersebut kering dan bersih setiap saat. Gunakan pakaian longgar.
Rasa sakit saat buang air kecil dapat diatasi dengan minum banyak air. Jika Anda menyentuh daerah yang terinfeksi, Anda harus mencuci tangan Anda secara menyeluruh dan menghindari, menyentuh atau menggosok mulut atau mata, ini salah satu cara untuk menghindari infeksi lebih lanjut. Daerah yang terinfeksi dapat diberikan garam mandi Epson untuk mengeringkannya. Anda juga harus menghindari situasi penuh tekanan (stress) dan istirahat cukup. Diet yang tepat juga salah satu cara untuk mencegah wabah karena membantu untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh yang sehat. Jangan melakukan kontak langsung pada siapapun, agar mereka tidak tertular virus herpes yang Anda derita.